Akankah Sepakbola Menjadi Agama Baru?
Setiap orang, diseluruh pelosok dunia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, tua muda menjadi pecinta bola. Setiap ada pertandingan bola marasa rugi kalau tak menontonnya. Ada yang rela menutup warungnya hanya untuk menonton bola, ada juga yang menyediakan layar lebar untuk menonton bareng, ada juga yang menyediakan tempat dengan mensyaratkan membeli kopi di kedai warungnya. Dari tengah malam hingga menjelang pagi disempatkan menonton bola hingga tak jarang samapi ketinggalan sholat subuh karena ketiduran. Bahkan ada yang rela berdesak desakan menonton langsung di stadion dan sampai ada yang rela merogok kocek yang tak sedikit untuk menonton langsung keluar negeri.
Cinta akan bola begitu menggila, hingga rela tak sholat jamaah dimasjid. Deru semangat menyuarakan “gol” berapi-api ketika bola bisa masuk gawang secara sempurna. Tapi ketika kalah, hati pun merasa kecewa. Gaya, model sepatu, pakaian, rambut semua ditiru sesuai idola mereka. Lalu apakah cinta bola itu sekedar hobi? Kesenangan? Penghilang stres? Atau sudah menjadi gaya hidup? Atau jangan-janga sudah menjadi sebuah agama baru?
Maksudnya bukan agama sebagaimana keyakinan, tapi agama yang dimaksud adalah sebuah komunitas hobi, kesenangan, gaya hidup yang baru, yang semuanya dipertaruhkan hanya demi sepak bola, disebabkan kecintaan mereka terhadap bola yang menggila. Ketika ada yang berbeda, yaitu mereka yang tidak menyukai bola berarti tidak termasuk golongan atau bagian dari mereka.
Lalu apakah ini sesuai dengan ajaran Islam? Islam mengajarkan kita untuk mecintai Allah, Rasul dan Ahlul Baitnya. Berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait, dan menjadikan Rasul dan Ahlul Baitnya sebagai sosok yang harus ditiru, bukan meniru pesepak bola. Sepak bola hanyalah sebuah permainan, dan kita diminta Allah agar tak lalai dengan permainan didunia. Ingatlah akan judi, bukankah judi merupakan permainan, mempertaruhkan siapa yang akan menang. Lalu apa bedanya dengan sepak bola? Ketika ada pertandingan bola, pecinta bola akan mendukung idolanya masing masing agar menang, tak jarang antar suporter terjadi tawuran karena kalah. Mereka pertaruhkan segalanya untuk idola mereka.
Bukankah berantem itu juga hal yang dilarang Allah? Apalagi untuk hal-hal yang hanya berbentuk permainan!
Cinta akan sesuatu didunia dengan berlebihan itu tidak baik, Islam menganjurkan agar mencintai sesuatu karena Allah. Maka ketika suka bola, yang wajar-wajar saja, jangan sampai menomor duakan Allah, hingga perintah Allah dilanggar hanya demi memuaskan nafsu kesenangan semata.
Lalu bagaimana dengan Anda? Mari intropeksi diri masing masing…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar